Friday, October 4, 2013

Cinta sejati dan bukan fiksi


Ketika kenangan menjerat kita dalam keterpurukkan. Ketika masa lalu tak mengizinkan kita untuk bahagia. Dan, ketika cinta yang baru mencampakkan dengan mudahnya. Apakah cinta sejati itu ada? Apakah kebahagiaan abadi akan menghampiri?

Setelah sekian lama, aku pun berharap jika cinta yang baru bisa membawa kebahagiaan itu. Sulit untuk memulai semuanya. Apalagi luka lama masih basah, masih menganga.

Aku heran dengan mereka. Orang-orang yang dengan mudahnya bilang jika aku terlalu perasa. Hey, bukankah kalian juga punya hati? Apakah kalian belum pernah mencintai seseorang dengan tulus? Hatiku memang tak selembut kapas. Aku mencintai dia karena memang aku cinta. Tanpa ada alasan fisik maupun materi.

Awalnya aku percaya, diluar sana pasti akan ada bahagia yang baru. Kebahagiaan yang bisa membuatku percaya kembali akan cinta. Meskipun aku belum jauh melangkah dan masih terseok-seok oleh masalalu, aku memberanikan diri untuk jatuh cinta lagi. Hingga pada akhirnya semua yang aku kira bisa menghadirkan bahagia baru,menolakku. Membuatku merasakan bahwa tak ada yang mencintaiku. Tak ada bahagia karena cinta.

Hal ini menambah keyakinanku, bahwa cinta sejati hanyalah bualan para pengarang sastra agar karyanya laku di pasaran. Cerita tentang happy ending hanyalah sebuah fiksi untuk mendongkrak popularitas mereka. Jauh dari kenyataan hidupku.

Mungkin karena terlalu sering tersakiti atau entah aku sendiri yang belum bisa membuka hati. Yang jelas aku belum bisa percaya akan adanya cinta yang bisa membahagiakan aku. Dan aku lelah. Lelah untuk menunggu cinta itu datang. Aku hanya bisa percaya kepada Allah. Bahwa Allah lah yang kelak akan meyakinkanku dengan caranya dan membahagiakanku dengan pilihannya.


Tuesday, August 13, 2013

Setelah semuanya berlalu

Waktu begitu cepat berlalu. Sejak kau memilih pergi,semua berubah. Kau yang dulu menjadi penyebab meledaknya tawaku kini menjadi alasan utamaku untuk menangis. Entah sampai kapan aku harus merasakan semua ini. Karena istimewanya waktu yang ku lalui bersamamu. Dan tak sebegitu mudahnya pergi dari ingatanku.

Ocehanmu tentang teman-teman,keluhanmu tentang suasana rumah. Ah,bukankah aku pengingat yang baik? Meski nyatanya mengingatmu hanyalah sebuah kesakitan dan tidak akan pernah bisa terobati.

Aku selalu berusaha untuk memulai semuanya. Tapi ketakutanku lebih besar. Hanya sekedar menyapamu padahal. Hanya bertingkah seperti tak ada apapun yang terjadi selama ini. Aku takut akan tanggapanmu,aku takut mengusik kebahagiaanmu.  Karena aku sadar, apalah arti semua ketulusan ini jika tak kau gubris? Apalah arti pengorbanan jika tak kau sadari? Jika cinta selalu bicara keikhlasan, bisa jadi setia dan bodoh itu beda tipis. Tidak munafik,kan. Orang yang mencintai pasti juga ingin dicintai. Ingin diberi tidak hanya selalu memberi.

Orang bilang,cinta yang baru akan datang ketika kita siap menerimanya. Lalu bagaimana bisa aku menerima yang baru sementara yang dulu masih saja tak mau pergi. Membangunkan kembali harapan yang telah tidur. Dan kenyataannya adalah display picture bbm mu,avatar twitter mu bahkan profil line mu menunjukkan keadaan yang berbahagia. Tanpa aku.

Itu duniamu. Duniaku? Berubah. Aku yang sekarang adalah orang yang menutup diri akan peubahan baru. Aku yang hanya butuh waktu seminggu untuk beradaptasi sekarang 2 bulan pun belum cukup untukku. Aku takut salah megenal orang lagi seperti aku salah mengenalmu. Kamu tidak tahu kan? Peduli pun mustahil.

Aku pun tidak ingin bilang ini semua karenamu. Tenang saja. Dan,jika memang takdirku bukanlah kamu,semoga Allah bisa mendamaikanku dengan pilihan-Nya. Meyakinkanku bahwa takdirnya lah yang terbaik. Serta, mengikhlaskan hatiku untuk melepasmu.

Friday, July 26, 2013

Masih tentangmu-

Sudah sekian lama setelah kejadian itu aku selalu berusaha untuk tetap baik-baik saja tanpamu. Berbicara kepada dunia bahwa kehilanganmu hanyalah suatu hal yang biasa saja. Tidak berdampak apapun bagi kehidupanku. Aku melakukan berbagai kegiatan dengan tujuan membuangmu dari otakku. Alih-alih lupa ingatan itu semakin kuat.

Aku ingin menjadi dirimu,sayang. Yang tetap berjalan lurus seakan tak ada kesalahan fatal yang kamu perbuat. Dengan polosnya juga kamu menatapku bagai sampah. Bagai barang yang tak diharapkan lagi keberadaannya. Apa salahku? Beritahu aku. Bukan karena ingin engkau kembali di pelukanku tapi lebih kepada masa lalu kita sebagai sahabat. Sahabat yang saling memberilan canda tawanya. Jika aku bisa meminta pun, aku tidak ingin jatuh cinta kepadamu lalu mengorbankan indahnya persahabatan kita. Tapi dasar egoisme dan rasa takut kehilanganku yang terlalu besar.

Entah berapa kata lagi yang harus aku rangkai dan berapa puisi yang harus aku bisikkan untuk membuat segalanya bisa seperti dulu. Jika harus aku korbankan apapun akan aku lakukan. Sekali lagi bukan demi "cinta" nya tapi lebih kepada memori masalalu tentang kita. Tapi sudahlah semua itu hanya angan semata. Karena kamu selalu menutup semua panca inderamu untukku. Karena aku tak lebih dari goresan masalalumu yang tak pantas sekalipun untuk kau kenang.

Bolehkah aku berkomentar temtang gadis itu? Dia sangat rupawan hingga bisa menarik hatimu. Dia sangat hebat hinga bisa membuatmu membohongi orang banyak. Pasti kamu sangat mencintainya kan? Dan rela untuk kau perjuangkan sampai mati. Berbeda dengan aku yang hanya tempat persinggahanmu. Tempat dimana kau bisa bersandar dan melepaskan penat dan lalu pergi untuk tempat sandaran yang lebih indah. Aku masih belum terima kepergianmu, karena pada nyatanya gadis itu belum bisa merubahmu menjadi lebih baik. Atau memang kamu yang sengaja jadi seperti itu? Baiklah aku tidak akan menilai kehidupanmu, itu hak mu.

Sebagai orang yang pernah menyimpan namamu di hatinya aku selalu berharap bahwa kebaikanlah yang akan menghampirimu,kebahagiaanlah yang akan meyertaimu. Meskipun tak munafik, aku lah yang seharusnya membawa kebaikan dan kebahagiaan itu.

Tuesday, May 7, 2013

Never known as LOVE

Setajam inikah mata pisau cinta yang dirasakan banyak orang?
Atau hanya aku saja?
Berjuang sendirian memang tidak akan pernah menyenangkan. Memeprjuangkan sesuatu yang tidak akan pernah kembali. Semacam hal bodoh tapi aku selalu melakukannya.
Pepatah yang bilang bahwa kita tidak akan pernah tahu siapa yang akan menajdi cinta kita mungkin benar. Semuanya tak terduga. Misterius.
Satu bulan, dua bulan, tiga bulan mungkin aku sudah terbiasa hidup tanpamu. Akan tetapi tidak benar-benar menghilangkan kamu dari hatiku. Pasti ada serpihannya.

Tuesday, April 9, 2013

Hujan dan kamu


Hujan selalu punya kekuatan untuk meresonansikan masa lalu. Meutar kembali semua yang berhubungan dengannya. Yang pasti setiap hujan punya cerita. Termasuk hujan  4 Maret 2013.
Hujan yang kuanggap merupakan sebuah akhir dari penantianku selama ini. Dimana aku dan kamu perlahan-lahan jadi kita. Dimana perasaan yang terkubur telah bermekaran menghiasi hati dan fikiran masing-masing.
Untukku, itu indah. Kenapa aku tidak bisa membaca fikiranmu? Apakah kamu merasakan hal yang sama? Dan setelah semua berlalu dan kamu kini kembali ke cinta barumu apa kamu masih mengingatku walau hanya sedikit? Pertanyaaan itu berngiang di telingaku sekarang. Aku tidak ingin munafik. Aku masih berharap kamu kembali,secepatnya.
Aku tak tahu sampai kapan ku bisa berdiri sendiri. Waktu yang bisa menjawabnya,sayang.
Ah,aku rindu panggilan itu. Aku rindu pandangan dalam itu. Aku rindu kamu melindungiku. Aku rindu semuanya!!!!!
Layar proyektor kini kembali memutar film singkat dan kita sebagai pemeran utamanya. Semua terekam dengan jelas sampai ke centinya. Hujan sebagai pengiringnya.
Aku bahagia sekarang saat melihatmu bisa tersenyum lepas daripada kamu tertekan dengan semua sindiranku. Percayalah,aku bukan membencimu. Itu hanya caraku mengungkapkan apa yang aku rasakan. Mencoba menyadarkanmu masih ada aku disini yang lebih bisa mencintaimu. Lebih bisa mentolerir kesalahanmu.
Adakah wanita lain yang bisa sabar menghadapi keegoisanmu itu? Ada yang dengan rela dimaki hanya untuk membuat wajahmu tetap pada tempatnya? Mungkin hanya aku.
Mungkin sekarang kamu yang balik membenciku. Ya,aku tidak bisa lagi yakin akan perasaanku sekarang meskipun ada rasa sesak saat dia bergelayut mesra di tanganmu. Tangan yang dulu juga melindungiku. Tangan yang membuatku nyaman saat berada di pundakku. Tangan yang meyakinkanku,tanganmu.
Kemana perginya semua itu?  Kemana perginya ketulusan yang sempat aku rasakan? Kemana perginya kamu? Hati ini masih menunggu kamu kembali,selamanya.

Wednesday, March 20, 2013

LET'S MOVE ~


-MESKIPUN CINTAMU TAK HANYA UNTUKKU,TAPI COBALAH SEJENAK MENGERTI-

Sebuah kisah yang kita pikir indah terkadang menjadi sebuah ironi. Kita tidak akan pernah tahu kapan semuanya akan berubah. Untuk urusan ini,Allah masternya. Kita tidak akan tahu bagaimana dia akan membolak-balikkan keadaan. Jika  sudah terjadi,kita seringkali kewalahan. Salah kita sendiri juga,kenapa bisa dengan mudah terbuai sebuah ketidakpastian?
Ya,termasuk aku. Yang sudah terperdaya oleh tuturan kata yang keluar dari bibir manusia. Terkadang,aku ingin bisa menebak pikiran seseorang. Karena sekali lagi,aku banyak tertipu oleh omong kosong. Andai aku punya kemampuan itu, aku mungkin bisa mengantisipasi semuanya. Tak akan terlalu terpuruk seperti ini.
Aku menyesal juga,kenapa harus aku yang menjadi korban?
Fiuhhh,baiklah kita ambil hikmahnya saja sekarang.
Nah,masalah perasaan ini bagaimana? Aku tidak janji bisa menghilangkannya. Terlalu manis. Kamu bisa membuatku seperti seorang putri. Aku salut. Terimakasih ya ~~~
Untuk semua rasa sakit hati ini yang membuatku tersenyum bangga. Karena sekarang aku bukan wanita lugu lagi (semoga).
Akhir-akhir ini selalu aku isi dengan cinta ya? Karena memang yang ada di fikiranku sekarang adalah itu. Rona merah muda yang mengelilingikuu. Hahahaha aku jadi alay sendiri,
Tunggu dulu,justru sekarang aku  merasa sedang tidak menjadi diriku. Ini bukan aku! Ini bukan Dinasari Bekti Pratidina. Aku belum pernah serapuh ini. Bahkan,melihat orang yang aku cinta berciuman di depanku pun tak cukup membuatku menangis saat itu juga. Ya,meskipun menangis setidaknya aku tidak menunjukkan kerapuhanku di depan mereka.
Aaaahhhhhhh!!!!! Aku harus kuat! Jangan alay dina!!


LET’S MOVE DINA!!!!!! DON’T BE LIKE THIS ANYMORE!!!! YOU CAN DO THIS!!! FIGHTING!!!!!!!!! =D 

A huge thank's {}



Selasa, 19 Maret 2013
Suasana kelas sedang seperti biasanya. Karena tidak ada guru jadi suasananya sedikit  gaduh. Ada yang sedang berbincang satu sama lain yang diselingi cekikian kecil, ada yang jadi autis dengan gadgetnya, dan ada yang menuliskan sedikit kisahnya hari ini.
Seharusnya sekarang pelajaran sejarah tapi mungkin pak Viddy sedang ada keperluan jadi tidak bisa masuk kelas.
Moodku sedang baik hari ini. Ya semoga saja seterusnya seperti ini.
Ah,ternyata tidak seperti  yang aku harapkan. Ya,aku bertemu dengan wanita itu. Aku malas mengingat wajah manisnya. Ah iya aku bilang dia manis memang,saking manisnya dia juga sampai merebutmu dariku. Merebut semua kebahagiaanku. Ya,kamu itu adalah sumber energi layaknya mineral  yang dibutuhkan daun untuk berfotosintesis. Ketika mineral itu diambil,apa yang terjadi? Tumbuhan itu tidak dapat berfotosintesis kan? Aku pun tak jauh beda. Aku rapuh,bahkan terlalu rapuh.
Marah? Apa hak-ku? Aku bukan siapa-siapa mu kan? Jadi jika memang iya,kamu tak seharusnya mengatakan bahwa kamu kembali padanya untuk sementara. Apa yang aku lihat selama ini? KEMESRAAN YANG SEMESRA-MESRANYA. Harus aku percaya? Ha,that’s just a liar.
Lelaki macam apa kamu? Setelah kamu lakukan semua itu lalu kamu tidak sediktipun melihatku saat aku sakit dan lebih memilih dia! Lalu dengan muka polosmu,kamu mengunggah foto bersamanya. Berfikirkah bagaimana kepingan hatiku sekarang? Sempat terlintas hah?!
Aku tidak mengerti,kamu masih bisa santai melihat keadaan yang semrawut seperti ini. Lama-lama aku muak dan terkadang aku ingin kamu lekas meninggalkan dunia ini. Kenapa? Manusia sepertimu itu tidak pantas untuk hidup. Manusia yang tidak punya hati dan tidak pernah bisa bertanggung jawab atas apa yang dia perbuat. Itu tak lebih dari sekedar sampah masyarakat loh.
Sebut saja aku munafik. Karena perasaanku masih sama sperti dulu meskipun aku sudah mencacimu seperti itu. Tapi aku hanya bisa menarik nafas ketika ternyata memang semua omongan “sayang”,”cinta” dan semua omongan kosongmu yang lainnya juga kau ucapkan kepadanya.
Baiklah,dia memang yang menyelamatkan hidupmu sekarang karena memperbaiki hubunganmu dengan orang tua mu. Baiklah terimakasih karena telah menjagamu. Dan terimakasih juga telah merebutmu dariku. Ah intinya terimakasih karena telah meninggalkan lubang menganga yang sangat dalam di hatiku. Tunggu saja hadiah yang akan kalian dapatkan. Aku selalu berdo’a agar dipercepat ya. Kadonya pun pasti sangat indah. Soalnya,kalian berdua itu manusia terbaik yang diciptakan Allah.
Selamat menikmati hadiah kalian kelak ya,selamat J

Sunday, March 17, 2013

Hey,Kembalilah!

Hey,kamu! Iya,kamu. Yang tanpa izin menyusup menempati satu ruang kosong di hati. Diam disana untuk sementara lalu pergi.
Memperlakukanku seperti putri lalu menghilang.
Apa yang kamu inginkan? Jujur,aku tidak akan pernah bisa membencimu. Kenapa? Tanyakan saja pada hatiku. Semuanya itu karena kamu berdiam di hatiku. Coba di otakku,aku mungkin bisa berfikir lebih cerdas untuk mengeluarkanmu dari situ. Berfikir lebih cerdas jika kamu tidak lebih dari seorang pria yang mengobral janji manis.
Apa yang bisa aku lakukan jika sudah seperti ini? Menangisimu? Sudah. Membencimu? Sudah. Menjauh darimu? Sudah. Tapi memang hati dan otak yang tidak pernah akur. Sampai otak berbusa mengatakan tidak. Hati tidak akan pernah mendengarnya.
Terimakasih untuk satu minggu yang kau berikan. Terimakasih telah menyayangi seorang Dinasari Bekti Pratidina. Terimakasih~ juga telah meninggalkanku tanpa kata-kata. Sakit memang.
Bahkan tulisan ini pun tak akan bisa membuatmu sadar besarnya rasa ini.
Aku hanya bisa berserah kepada Tuhan untuk itu. Jika memang Dia berkehendak kita pasti akan bersatu. Aku hanya ingin kamu ingat satu hal. AKU AKAN TERUS PEGANG JANJIKU SAMPAI KAPANPUN.
:) 

Kesalahanku

Selamat malam~ jam disini menunjukkan pukul 21:08 tapi layar ini masih memaksaku untuk mengerjakan kewajibanku sebagai pelajar. Ya,mengerjakan tugas.
Sudah berapa lama ya aku tidak menulis? Sebenarnya akhir-akhir ini aku mendapat banyak pengalaman yang tidak menyenangkan. Remaja sekarang lazim menyebutnya "GALAU"
Dimengerti atau tidak,kejadian ini benar-benar menguras semuanya. Hati,tenaga dan fikiran. Bahkan aku sempat berfikir untuk menyerah.
Semuanya memang berawal dari sesuatu yang salah. Tak seharusnya kamu menumbuhkan rasa yang seperti ini jika memang akhirnya aku kau tinggalkan sendiri.
Menyesal pun percuma,karena aku tidak akan pernah bisa kembali ke waktu itu. Waktu dimana semuanya terasa benar. Dan entah kenapa aku pun berani untuk melakukannya. Aku masih ingat tatapanmu.
Ah sudahlah aku benar-benar tidak ingin mengingatnya lagi.
Apa aku salah? Apa rasa yang kau munculkan ini adalah sebuah dosa,Tuhan? Tapi kenapa Kau membiarkan semua terjadi? Membiarkan aku terpuruk?
Terlalu manis jika aku harus mengingatnya satu persatu. Semua ucapanmu seakan mempengaruhiku untuk mempercayainya. Aku rela diperlakukan seperti apapun olehmu. Tapi apa yang aku dapatkan? Ditinggalkan.
Ya, ditinggal. Semudah itu kau datang dan pergi.
Apa kau tidak perduli dengan bekas yang kau tinggalkan? Dengan siapa aku akan mengisi ruang hati yang kau tinggalkan ini?
Kamu bisa merasa iba kepada-nya. Tapi aku? Melirikkah kamu waktu aku terbaring lemah disana? Walau hanya selintas,pernahkah kamu berfikir hancurnya aku?
Aku ada disaat kau butuhkan. Aku memang tulus melakukan itu. Tapi,apa aku salah jika aku ingin kamu ada di sampingku? Bukan malah berusaha meyakinkan-nya.
Inginkah kamu hanya tahu apa yang aku rasakan ketika aku keluar dari sana dan melihat kalian berdua? Adakah alasan kuat untuk aku percaya kamu tulus mengatakannya? Hanya Tuhan yang tahu.
Aku tidak punya hak memang untuk memilikimu. Aku juga tidak bermaksud menyalahkanmu.
Hanya saja hati ini sekarang sudah tersadar dari tidur panjangnya,bahwa yang aku cintai memang kamu. Tapi kamu tak akan bisa dan tak akan pernah melakukan hal yang sama.

Friday, March 1, 2013

Februari


Hai MaretJ setelah melewati februari tanpa pasangan aku awali bulan ini dengan Bismillah. Kenapa aku bilang ada yang beda? Karena  4 tahun ke belakang aku punya pasangan. Cukup unik,karena selama 4 tahun itu juga aku selalu punya pasangan pada bulan februari. Menurutku,bulan februari tu bulan yang romantis. Eh,sebentar tapi aku baru ingat. Akhir februari kemarin aku sangat bahagia. Adalah teman sekelasku yang membuatku ehem ya begitulah hahahaha
Bagaimana yah kabarnya dia yang aku cintai dalam diam? Memang akhir-akhir ini aku mengacuhkannya. Ah,meskipun aku mengacuhnya dia pasti tidak tahu,kan? Ya sudahlah,aku lanjutkan saja mencintainya dalam diam ^_^. Di bulan februari juga aku mendapat berita yang sangat mengejutkan. Sahabat hm bukan mungkin teman biasa-ku tapi jujur aku memang menyukainya. Entah aku yang terlalu berharap,tapi jujur hati ini sakit. Kecurigaanku bahwa dia tidak membalas perasaanku sudah tercium dari awal. Sebelum dia tahu aku menyukainya dia sangat baik denganku tapi setelah mengetahuinya dia menjauh. Mungkin dia belum siap,aku tahu. Dan sekarang,dia mencintai orang lain. Aku hanya bisa merelakannya,tak bisa berbuat apa-apa lagi. Kesannya memang menyerah tapi aku tau pasti itu yang terbaik baginya. Tapi,aku juga ingin dia seperti dulu lagi. Sekarang dia sering dibicarakan oleh senior organisasi ku karena tidak pernah ikut kumpulan tapi ketahuan pacaran. Aku sebenarnya ingin mengajaknya juga tapi luka ini bahkan tak mampu membuat aku berani untuk menatap mukanya. Pernah sekali aku memergokinya berdua dengan kekasihnya dan air mata itu tak bisa lagi berkompromi. Maaf untuk air mata yang tak seharusnya itu. Sekarang,aku hanya ingin bahagia tanpamu. Tapi,sekalipun aku bahagia dengan orang lain,kamu tetap menempati sebuah ruang di hatiku ^_^ eh iya tadi aku tidak sengaja men-“stalk” twitternya. Sepertinya dia sangat menikmati hubungannya sekarang. Sebutir air mata pun mengalir lagi. Aku tidak ingin membencimu karna memang hati ini yang tidak menghendaki.  Aku sering mengalami yang seperti ini. Bahkan melihat orang yang aku cintai berciuman di hadapanku pun aku pernah. Dan pacarnya itu sahabatku sendiri. Aku kuat,aku pasti bisa! Terimakasih untuk farda yang selama ini jadi supporter untuk aku! J
Sudah ah sedih-sedih-an nya. Senang sekali aku melewati akhir februari dengan teman-teman dekatku. Adalah di kelas yang selalu mengerti aku. Dan dia itu LAKI-LAKI :D memang sih akhir-akhir ini aku dekat dengan dia. Tapi itu sebatas dekat biasa kok. Aku tidak ingin mengartikan rasa ini salah. Aku tak mau seperti cerita yang di atas,eh hehehehe
Welcome Maret,bulan apapun itu aku yakin bahwa Allah sudah menakdirkan kesedihan dan kebahagiaan pada porsinya. Insya Allah kesalahan di bulan sebelumnya akan aku perbaiki. Oh ya, bulan ini ada Mid Semeseter. Ah,aku harus semangat ya! J

Sunday, February 17, 2013

My Half Soul

Hari ini aku banyak membaca cerita pendek di Internet. Aku bisa mengambil kesimpulan bahwa cerita pendek yang bagus harus mempunyai referensi yang bagus. Membaca novel,misalnya. Tapi akhir-akhir ini aku tak punya waktu untuk membaca novel bahkan untuk membaca buku pelajaran pun bisa dibilang tak bisa saking banyaknya tugas yang harus dikerjakan. Kebetulan saja ini hari minggu jadi setidaknya aku bisa membaca cerpen di Internet.
Nah,langsung saja. Aku ingin bercerita tentang sahabat-sahabatku. Mungkin lebih tepatnya keluarga ke-2 ku. Mereka adalah teman-temanku semasa di SMP. Kita sudah tidak bisa dipisahkan lagi. Karena saking banyaknya kami tidak bisa hanya dibilang sahabat. Ini memang unik karena tali persaudaraan kami tidak putus. Ya mungkin karena baru berpisah beberapa bulan. Tapi aku harap akan terus seperti ini untuk selamanya.
Entah aku yang menutup diri atau memang mereka yang terlalu sempurna hingga tak ada emm mungkin belum ada yang bisa menggantikan mereka. Meskipun kami dulu sering bertengkar antar sesama tapi sekarang kami sangat merindukan satu sama lain. Mungkin ini yang pepatah bilang bahwa "Sesuatu akan lebih bermakna setelah dia mengilang".
Aku masih sangat bersyukur karena kebanyakan dari kami masih banyak yang berada di satu daerah,tidak terpencar kemana-mana sehingga kami masih bisa bertemu. Ah,rasanya seperti sudah lama tidak bertemu meskipun satu atau dua hari sebelumnya bersama.
Banyak hal gila yang biasanya aku lakukan bersama mereka dan tak jarang tertawaan kami yang memekakan telinga keluar ketika kita bersama. Ya,selalu saja ada hal yang bisa membuat kami tertawa bersama.  Entah itu cerita dari masalalu atau permainan-permainan gila yang diciptakan oleh salah satu dari kami. Terlepas dari malu atau tidak,kami menikmatinya-kami nyaman.
Secara pribadu,aku hanya bisa bercerita semuanya kepada mereka dan tak jarang juga salah satu dari mereka yang bercerita. Ternyata perasaan yang tak tergantikan tidak hanya aku yang merasakan. Bahkan ada yang lebih parah.
Aku akan selalu merindukan kalian teman. Berjanjilah,bahwa kita akan terus seperti ini. Seperti batu karang yang tak hancur diterpa ombak sebesar apapun. Meskipun batu karang itu akan hancur tapi aku tidak pernah berfikir untuk berpisah dengan kalian.
Terimakasih KASUKABE 

Saturday, February 16, 2013

Tunggu

Sesaat aku selalu bertanya,haruskah aku jatuh cinta lagi? Memang wajar jika seusiaku banyak gagal dalam bercinta tapi jujur, untukku ini sanat melelahkan. Aki benci untuk meneteskan air mata dan ketika aku jatuh cinta,aku harus mentitikkannya. Tak terlalu sering tapi cukup membuat mataku mengecil beberapa senti.
Bisa dibilang aku trauma untuk itu.
Banyak kegiatan yang bisa lakukan tanpa cinta dan aku sangat menikmatinya. Hingga akhirnya aku menemukannmu disana. Di tempat yang tak terduga. Membuatku bahkan lebih penasaran untuk merasakannya.
Aku memang belum mengetahui kok sebenarnya hatimu seperti apa hanya saja aku ingin menunjukkan rasa yang suci ini. Rasa yang sudah Allah takdirkan untukku.
Sampai sekarang,hatimu masih abu-abu. Dan kamu pun masih memegang teguh statementmu.
Biarkan aku menunggumu,biarkan aku mencintaimu. Suatu saat nanti pun kamu akan mengerti. Hati ini untuk siapa.

Mencintaimu dalam diam

Pertemuan yang tak terkira ini memang tak pernah aku bayangkan sebelumnya. Sepertinya aku tidak asing mendengar namamu bahkan memandang wajahmu. Sebuah memori seakan pernah tersimpan dan tak bisa kuputar ulang. Aku yakin, kamu bukan masa laluku. Lalu,apa yang membuat aku yakin kalau aku pernah melihatmu?
Siang itu,kelompokku memang hanya memiliki satu laki-laki dan itu kamu. Aku tak pernah berfikir bahwa pertemuan itu adalah awal dari semua ini. Aku sempat menolakmu, karena ku fikir aku baru mengenalmu dan mungkin kamu tak sebaik yang ku kira.
Kadang,hati dan fikiran bisa tak sejalan dan itu yang aku alami. Aku berusaha untuk tidak menuruti perasaan ini. But my heart did! Hatiku seakan bersuara untuk mencintaimu hingga aku terjebak dalam rasa ini.
Hari-hariku seakan lebih berwarna karnamu. Terlebih ketika kemah.Mungkin ini lucu tapi inilah yang aku rasakan. 
Aku tak ingin buru-buru mengultimatum bahwa aku mencintaimu. Kenapa? Karena aku pernah mengalami hal yang sama dan aku mengungkapkan perasaanku dan mendapat penolakan. Mungkin tidak heran jika penolakan hanya sebatas kata "TIDAK" tapi penolakan yang aku dapat itu lebih dari itu. Pertikaian,padahal aku harus bekerjasama dengannya.
Ya,aku  hanya tidak ingin jatuh di lubang yang sama. Menjadi teman akan lebih baik. 
Seperti yang aku katakan sebelumnya,fikiranku sudah menolak tapi hatiku? Aku bingung sendiri jadinya. Apakah aku jatuh cinta atau hanya perasaan kagum sesaat?
Semuanya berputar keluar-masuk di otakku. Aku mencoba meminta pendapat tapi mereka bilang itu kembali lagi padaku.
Singkat cerita,kamu tahu apa yang aku rasakan. Rasa takut muncul,takut kamu menghilang,menjauh! Aku tak ingin seperti itu.
Hingga akhirnya aku mulai mencintaimu dalam diam. Hanya tatapan dan hati yang berbicara.
Inginkah kamu sekedar tahu apa yang aku rasakan ketika kita berpapasan? JANTUNG YANG BERDEGUP LEBIH KENCANG DARI BIASANYA dan PERASAAN SENANG YANG LEBIH ARI BIASANYA. Semuanya memang lucu tapi tak jarang juga membuatku sakit.
Menjadi seorang "stalker" sudah kegiatan utamaku setelah semuanya terjadi. Tak jarang kamu membuat statement yang menyatakan bahwa kamu tidak butuh cinta. Aku hormati statement itu meski berarti kesempatanku hilang.
Aku selalu menghormati apapun pendapat dari orang yang aku kagumi. Bahkan aku rela menunggunya untuk mencintaiku dengan tulus daripada aku harus memaksanya untuk mencintaiku.
Selain itu,banyak wanita yang mengagumimu membuatku semakin yakin bahwa aku tak ada apa-apanya dibanding mereka dan kamu bisa saja dengan mudah memilih mereka tanpa memperdulikanku. Siapa aku? 
Selagi masih ada waktu aku akan perjuangkan semuanya termasuk perasaan ini. Aku tak tahu aku harus mengungkapkannya lewat apa karena aku tak bisa berbicara lewat udara. Aku terlalu takut kehilanganmu.
Jika kamu baca ini,aku harap kamu bisa mengerti arti hadirmu untukku. Arti tatapan diamku dan senyumanku..


-M