Tuesday, February 4, 2014

SELAMAT SATU TAHUN YA

Tak pernah terpikirkan olehku begitu indahnya cinta menghiasi relungku waktu itu. Satu persatu kenangan terekam. Seolah tanpa interupsi. Seolah kita adalah aktor dan aktris yang sangat handal. Aku memanggilmu sayang dan kamu pun sebaliknya. Meskipun kita bukanlah sepasang kekasih. Lalu hari itu berlalu. Hari-hari ku yang kulewati bersamamu menguap tak berbekas. Aku tak mengerti apa yang kamu inginkan setelah melakukan ini. Kamu bilang kamu akan selalu ada untukku. Selalu ada di sampingku. Tepat hari itu, wanita itu mengambil seluruh ingatanmu tentangku. Tentang kita.

Tak apa jika itu memang sebuah suratan yang telah Tuhan berikan. Aku menerima jika memang itu kehendak-Nya. Tapi tak mudah untukku melewati semuanya. Memasang topeng yang sangat indah. Berkata pada dunia bahwa aku baik-baik saja tanpamu. Baik-baik saja dengan keadaan ini. Aku tahu, aku memang tak sesempurna yang kau inginkan. Aku hanya bisa terdiam ketika semua masalah menghampirimu seakan ingin menerkammu. Aku hanya bisa berada di dekatmu dan menenangkanmu tanpa membantumu. Aku tau. Tak seindah yang kau bayangkan,kan. Tapi ini aku. Aku yang mencintaimu sepenuhnya.

Ungkapan ini memang sederhana. Sesederhana dan setulus cintaku. Yang hingga saat ini pun masih saja mengharapkan kamu bisa kembali. Sampai kapan pun.

Kamu mungkin bisa dengan mudahnya mencari bahagia lain ketika aku dengan susah payahnya menutup bagian-bagian dari hatiku yang telah kau bawa pergi bersamamu. Kau yang terindah. Dan tak akan pernah terganti.

Aku percaya jika tuhan punya banyak rencana. Termasuk rencana untuk membahagiakanku. Aku hanya penasaran saja. Hikmah itu pastilah sesuatu yang belum pernah aku bayangkan sebelumnya. Dan aku yakin tentang itu.

Sudah cukup banyak air mata yang aku torehkan untuk itu. Untuk menangisi kepergianmu yang nyatanya tak akan pernah pulang. Hingga sekarang aku berdiri disini. Tanpamu. Dan aku masih bisa tersenyum lebar menyaksikanmu. Menyaksikan kebahagiaanmu yang tak mengikutsertakan aku di dalamnya.

Masa laluku bersamamu selalu ku anggap istimewa walau barang sedetik. Aku selalu tersenyum sekaligus teriris ketika harus mengingat waktu itu. Rangkulanmu, pandanganmu, bahkan pelukan itu. Aku tak bisa melupakannya hingga sekarang. Tapi mungkin kamu tidak. Atau bahkan sudah membuangnya jauh ke dasar jurang hingga kamu tak dapat menemukannya kembali. Dia yang sekarang mungkin jauh lebih baik dan semakin membuatmu melupakan sebait kenangan itu. Kau tahu? Hingga satu tahun ini aku belum bisa menemukan pengganti sosokmu. Belum bisa melihat indahnya cinta lain selain cintamu.

Orang-orang berujar mencecarku untuk bisa segera melupakanmu seperti yang kau sudah lakukan sekarang. Hal itu tak mudah. Tak akan bisa aku menghapus kenangan bersamamu. Terlalu indah. Terlalu manis untuk dilupakan. Meski nyatanya kenangan itu sekarang menjadi sangat pahit.

Dan untuk memperingati satu tahun berlalunya semua itu. Aku menumpahkan semua perasaanku disini. Cara paling pengecut di dunia untuk mengungkapkan perasaanku padamu. Nyatanya, aku memang selalu seperti itu.
Selamat satu tahun untukku dan kamu. Walau tinggal kenangannya saja.


Untuk yang pernah ada di hati satu tahun lalu

Friday, October 4, 2013

Cinta sejati dan bukan fiksi


Ketika kenangan menjerat kita dalam keterpurukkan. Ketika masa lalu tak mengizinkan kita untuk bahagia. Dan, ketika cinta yang baru mencampakkan dengan mudahnya. Apakah cinta sejati itu ada? Apakah kebahagiaan abadi akan menghampiri?

Setelah sekian lama, aku pun berharap jika cinta yang baru bisa membawa kebahagiaan itu. Sulit untuk memulai semuanya. Apalagi luka lama masih basah, masih menganga.

Aku heran dengan mereka. Orang-orang yang dengan mudahnya bilang jika aku terlalu perasa. Hey, bukankah kalian juga punya hati? Apakah kalian belum pernah mencintai seseorang dengan tulus? Hatiku memang tak selembut kapas. Aku mencintai dia karena memang aku cinta. Tanpa ada alasan fisik maupun materi.

Awalnya aku percaya, diluar sana pasti akan ada bahagia yang baru. Kebahagiaan yang bisa membuatku percaya kembali akan cinta. Meskipun aku belum jauh melangkah dan masih terseok-seok oleh masalalu, aku memberanikan diri untuk jatuh cinta lagi. Hingga pada akhirnya semua yang aku kira bisa menghadirkan bahagia baru,menolakku. Membuatku merasakan bahwa tak ada yang mencintaiku. Tak ada bahagia karena cinta.

Hal ini menambah keyakinanku, bahwa cinta sejati hanyalah bualan para pengarang sastra agar karyanya laku di pasaran. Cerita tentang happy ending hanyalah sebuah fiksi untuk mendongkrak popularitas mereka. Jauh dari kenyataan hidupku.

Mungkin karena terlalu sering tersakiti atau entah aku sendiri yang belum bisa membuka hati. Yang jelas aku belum bisa percaya akan adanya cinta yang bisa membahagiakan aku. Dan aku lelah. Lelah untuk menunggu cinta itu datang. Aku hanya bisa percaya kepada Allah. Bahwa Allah lah yang kelak akan meyakinkanku dengan caranya dan membahagiakanku dengan pilihannya.


Tuesday, August 13, 2013

Setelah semuanya berlalu

Waktu begitu cepat berlalu. Sejak kau memilih pergi,semua berubah. Kau yang dulu menjadi penyebab meledaknya tawaku kini menjadi alasan utamaku untuk menangis. Entah sampai kapan aku harus merasakan semua ini. Karena istimewanya waktu yang ku lalui bersamamu. Dan tak sebegitu mudahnya pergi dari ingatanku.

Ocehanmu tentang teman-teman,keluhanmu tentang suasana rumah. Ah,bukankah aku pengingat yang baik? Meski nyatanya mengingatmu hanyalah sebuah kesakitan dan tidak akan pernah bisa terobati.

Aku selalu berusaha untuk memulai semuanya. Tapi ketakutanku lebih besar. Hanya sekedar menyapamu padahal. Hanya bertingkah seperti tak ada apapun yang terjadi selama ini. Aku takut akan tanggapanmu,aku takut mengusik kebahagiaanmu.  Karena aku sadar, apalah arti semua ketulusan ini jika tak kau gubris? Apalah arti pengorbanan jika tak kau sadari? Jika cinta selalu bicara keikhlasan, bisa jadi setia dan bodoh itu beda tipis. Tidak munafik,kan. Orang yang mencintai pasti juga ingin dicintai. Ingin diberi tidak hanya selalu memberi.

Orang bilang,cinta yang baru akan datang ketika kita siap menerimanya. Lalu bagaimana bisa aku menerima yang baru sementara yang dulu masih saja tak mau pergi. Membangunkan kembali harapan yang telah tidur. Dan kenyataannya adalah display picture bbm mu,avatar twitter mu bahkan profil line mu menunjukkan keadaan yang berbahagia. Tanpa aku.

Itu duniamu. Duniaku? Berubah. Aku yang sekarang adalah orang yang menutup diri akan peubahan baru. Aku yang hanya butuh waktu seminggu untuk beradaptasi sekarang 2 bulan pun belum cukup untukku. Aku takut salah megenal orang lagi seperti aku salah mengenalmu. Kamu tidak tahu kan? Peduli pun mustahil.

Aku pun tidak ingin bilang ini semua karenamu. Tenang saja. Dan,jika memang takdirku bukanlah kamu,semoga Allah bisa mendamaikanku dengan pilihan-Nya. Meyakinkanku bahwa takdirnya lah yang terbaik. Serta, mengikhlaskan hatiku untuk melepasmu.

Friday, July 26, 2013

Masih tentangmu-

Sudah sekian lama setelah kejadian itu aku selalu berusaha untuk tetap baik-baik saja tanpamu. Berbicara kepada dunia bahwa kehilanganmu hanyalah suatu hal yang biasa saja. Tidak berdampak apapun bagi kehidupanku. Aku melakukan berbagai kegiatan dengan tujuan membuangmu dari otakku. Alih-alih lupa ingatan itu semakin kuat.

Aku ingin menjadi dirimu,sayang. Yang tetap berjalan lurus seakan tak ada kesalahan fatal yang kamu perbuat. Dengan polosnya juga kamu menatapku bagai sampah. Bagai barang yang tak diharapkan lagi keberadaannya. Apa salahku? Beritahu aku. Bukan karena ingin engkau kembali di pelukanku tapi lebih kepada masa lalu kita sebagai sahabat. Sahabat yang saling memberilan canda tawanya. Jika aku bisa meminta pun, aku tidak ingin jatuh cinta kepadamu lalu mengorbankan indahnya persahabatan kita. Tapi dasar egoisme dan rasa takut kehilanganku yang terlalu besar.

Entah berapa kata lagi yang harus aku rangkai dan berapa puisi yang harus aku bisikkan untuk membuat segalanya bisa seperti dulu. Jika harus aku korbankan apapun akan aku lakukan. Sekali lagi bukan demi "cinta" nya tapi lebih kepada memori masalalu tentang kita. Tapi sudahlah semua itu hanya angan semata. Karena kamu selalu menutup semua panca inderamu untukku. Karena aku tak lebih dari goresan masalalumu yang tak pantas sekalipun untuk kau kenang.

Bolehkah aku berkomentar temtang gadis itu? Dia sangat rupawan hingga bisa menarik hatimu. Dia sangat hebat hinga bisa membuatmu membohongi orang banyak. Pasti kamu sangat mencintainya kan? Dan rela untuk kau perjuangkan sampai mati. Berbeda dengan aku yang hanya tempat persinggahanmu. Tempat dimana kau bisa bersandar dan melepaskan penat dan lalu pergi untuk tempat sandaran yang lebih indah. Aku masih belum terima kepergianmu, karena pada nyatanya gadis itu belum bisa merubahmu menjadi lebih baik. Atau memang kamu yang sengaja jadi seperti itu? Baiklah aku tidak akan menilai kehidupanmu, itu hak mu.

Sebagai orang yang pernah menyimpan namamu di hatinya aku selalu berharap bahwa kebaikanlah yang akan menghampirimu,kebahagiaanlah yang akan meyertaimu. Meskipun tak munafik, aku lah yang seharusnya membawa kebaikan dan kebahagiaan itu.

Tuesday, May 7, 2013

Never known as LOVE

Setajam inikah mata pisau cinta yang dirasakan banyak orang?
Atau hanya aku saja?
Berjuang sendirian memang tidak akan pernah menyenangkan. Memeprjuangkan sesuatu yang tidak akan pernah kembali. Semacam hal bodoh tapi aku selalu melakukannya.
Pepatah yang bilang bahwa kita tidak akan pernah tahu siapa yang akan menajdi cinta kita mungkin benar. Semuanya tak terduga. Misterius.
Satu bulan, dua bulan, tiga bulan mungkin aku sudah terbiasa hidup tanpamu. Akan tetapi tidak benar-benar menghilangkan kamu dari hatiku. Pasti ada serpihannya.

Tuesday, April 9, 2013

Hujan dan kamu


Hujan selalu punya kekuatan untuk meresonansikan masa lalu. Meutar kembali semua yang berhubungan dengannya. Yang pasti setiap hujan punya cerita. Termasuk hujan  4 Maret 2013.
Hujan yang kuanggap merupakan sebuah akhir dari penantianku selama ini. Dimana aku dan kamu perlahan-lahan jadi kita. Dimana perasaan yang terkubur telah bermekaran menghiasi hati dan fikiran masing-masing.
Untukku, itu indah. Kenapa aku tidak bisa membaca fikiranmu? Apakah kamu merasakan hal yang sama? Dan setelah semua berlalu dan kamu kini kembali ke cinta barumu apa kamu masih mengingatku walau hanya sedikit? Pertanyaaan itu berngiang di telingaku sekarang. Aku tidak ingin munafik. Aku masih berharap kamu kembali,secepatnya.
Aku tak tahu sampai kapan ku bisa berdiri sendiri. Waktu yang bisa menjawabnya,sayang.
Ah,aku rindu panggilan itu. Aku rindu pandangan dalam itu. Aku rindu kamu melindungiku. Aku rindu semuanya!!!!!
Layar proyektor kini kembali memutar film singkat dan kita sebagai pemeran utamanya. Semua terekam dengan jelas sampai ke centinya. Hujan sebagai pengiringnya.
Aku bahagia sekarang saat melihatmu bisa tersenyum lepas daripada kamu tertekan dengan semua sindiranku. Percayalah,aku bukan membencimu. Itu hanya caraku mengungkapkan apa yang aku rasakan. Mencoba menyadarkanmu masih ada aku disini yang lebih bisa mencintaimu. Lebih bisa mentolerir kesalahanmu.
Adakah wanita lain yang bisa sabar menghadapi keegoisanmu itu? Ada yang dengan rela dimaki hanya untuk membuat wajahmu tetap pada tempatnya? Mungkin hanya aku.
Mungkin sekarang kamu yang balik membenciku. Ya,aku tidak bisa lagi yakin akan perasaanku sekarang meskipun ada rasa sesak saat dia bergelayut mesra di tanganmu. Tangan yang dulu juga melindungiku. Tangan yang membuatku nyaman saat berada di pundakku. Tangan yang meyakinkanku,tanganmu.
Kemana perginya semua itu?  Kemana perginya ketulusan yang sempat aku rasakan? Kemana perginya kamu? Hati ini masih menunggu kamu kembali,selamanya.

Wednesday, March 20, 2013

LET'S MOVE ~


-MESKIPUN CINTAMU TAK HANYA UNTUKKU,TAPI COBALAH SEJENAK MENGERTI-

Sebuah kisah yang kita pikir indah terkadang menjadi sebuah ironi. Kita tidak akan pernah tahu kapan semuanya akan berubah. Untuk urusan ini,Allah masternya. Kita tidak akan tahu bagaimana dia akan membolak-balikkan keadaan. Jika  sudah terjadi,kita seringkali kewalahan. Salah kita sendiri juga,kenapa bisa dengan mudah terbuai sebuah ketidakpastian?
Ya,termasuk aku. Yang sudah terperdaya oleh tuturan kata yang keluar dari bibir manusia. Terkadang,aku ingin bisa menebak pikiran seseorang. Karena sekali lagi,aku banyak tertipu oleh omong kosong. Andai aku punya kemampuan itu, aku mungkin bisa mengantisipasi semuanya. Tak akan terlalu terpuruk seperti ini.
Aku menyesal juga,kenapa harus aku yang menjadi korban?
Fiuhhh,baiklah kita ambil hikmahnya saja sekarang.
Nah,masalah perasaan ini bagaimana? Aku tidak janji bisa menghilangkannya. Terlalu manis. Kamu bisa membuatku seperti seorang putri. Aku salut. Terimakasih ya ~~~
Untuk semua rasa sakit hati ini yang membuatku tersenyum bangga. Karena sekarang aku bukan wanita lugu lagi (semoga).
Akhir-akhir ini selalu aku isi dengan cinta ya? Karena memang yang ada di fikiranku sekarang adalah itu. Rona merah muda yang mengelilingikuu. Hahahaha aku jadi alay sendiri,
Tunggu dulu,justru sekarang aku  merasa sedang tidak menjadi diriku. Ini bukan aku! Ini bukan Dinasari Bekti Pratidina. Aku belum pernah serapuh ini. Bahkan,melihat orang yang aku cinta berciuman di depanku pun tak cukup membuatku menangis saat itu juga. Ya,meskipun menangis setidaknya aku tidak menunjukkan kerapuhanku di depan mereka.
Aaaahhhhhhh!!!!! Aku harus kuat! Jangan alay dina!!


LET’S MOVE DINA!!!!!! DON’T BE LIKE THIS ANYMORE!!!! YOU CAN DO THIS!!! FIGHTING!!!!!!!!! =D