Wednesday, March 20, 2013

A huge thank's {}



Selasa, 19 Maret 2013
Suasana kelas sedang seperti biasanya. Karena tidak ada guru jadi suasananya sedikit  gaduh. Ada yang sedang berbincang satu sama lain yang diselingi cekikian kecil, ada yang jadi autis dengan gadgetnya, dan ada yang menuliskan sedikit kisahnya hari ini.
Seharusnya sekarang pelajaran sejarah tapi mungkin pak Viddy sedang ada keperluan jadi tidak bisa masuk kelas.
Moodku sedang baik hari ini. Ya semoga saja seterusnya seperti ini.
Ah,ternyata tidak seperti  yang aku harapkan. Ya,aku bertemu dengan wanita itu. Aku malas mengingat wajah manisnya. Ah iya aku bilang dia manis memang,saking manisnya dia juga sampai merebutmu dariku. Merebut semua kebahagiaanku. Ya,kamu itu adalah sumber energi layaknya mineral  yang dibutuhkan daun untuk berfotosintesis. Ketika mineral itu diambil,apa yang terjadi? Tumbuhan itu tidak dapat berfotosintesis kan? Aku pun tak jauh beda. Aku rapuh,bahkan terlalu rapuh.
Marah? Apa hak-ku? Aku bukan siapa-siapa mu kan? Jadi jika memang iya,kamu tak seharusnya mengatakan bahwa kamu kembali padanya untuk sementara. Apa yang aku lihat selama ini? KEMESRAAN YANG SEMESRA-MESRANYA. Harus aku percaya? Ha,that’s just a liar.
Lelaki macam apa kamu? Setelah kamu lakukan semua itu lalu kamu tidak sediktipun melihatku saat aku sakit dan lebih memilih dia! Lalu dengan muka polosmu,kamu mengunggah foto bersamanya. Berfikirkah bagaimana kepingan hatiku sekarang? Sempat terlintas hah?!
Aku tidak mengerti,kamu masih bisa santai melihat keadaan yang semrawut seperti ini. Lama-lama aku muak dan terkadang aku ingin kamu lekas meninggalkan dunia ini. Kenapa? Manusia sepertimu itu tidak pantas untuk hidup. Manusia yang tidak punya hati dan tidak pernah bisa bertanggung jawab atas apa yang dia perbuat. Itu tak lebih dari sekedar sampah masyarakat loh.
Sebut saja aku munafik. Karena perasaanku masih sama sperti dulu meskipun aku sudah mencacimu seperti itu. Tapi aku hanya bisa menarik nafas ketika ternyata memang semua omongan “sayang”,”cinta” dan semua omongan kosongmu yang lainnya juga kau ucapkan kepadanya.
Baiklah,dia memang yang menyelamatkan hidupmu sekarang karena memperbaiki hubunganmu dengan orang tua mu. Baiklah terimakasih karena telah menjagamu. Dan terimakasih juga telah merebutmu dariku. Ah intinya terimakasih karena telah meninggalkan lubang menganga yang sangat dalam di hatiku. Tunggu saja hadiah yang akan kalian dapatkan. Aku selalu berdo’a agar dipercepat ya. Kadonya pun pasti sangat indah. Soalnya,kalian berdua itu manusia terbaik yang diciptakan Allah.
Selamat menikmati hadiah kalian kelak ya,selamat J

No comments:

Post a Comment